Emas Spot Menguat Signifikan
Harga emas kembali menunjukkan penguatan yang cukup tajam pada perdagangan hari Jumat. Komoditas ini mengalami kenaikan sebesar 1,03% sehingga berada di level $3.358,58 per ons, seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap aset aman atau safe haven.
Lonjakan tersebut menunjukkan bahwa emas masih menjadi pilihan utama para pelaku pasar dalam menghadapi ketidakpastian global. Dalam beberapa hari terakhir, gejolak ekonomi memicu arus modal mengalir ke instrumen yang lebih stabil seperti logam mulia. Sumber berita global juga mencatat adanya tren serupa di berbagai bursa dunia.
Harga Emas Berjangka AS Ikut Terkerek
Selain emas spot, harga emas berjangka di Amerika Serikat untuk kontrak bulan Agustus juga mencatat penguatan. Kenaikan sebesar 1,34% membawa harga mencapai $3.370,2 per ons, menandai titik tertinggi dalam satu pekan terakhir.
Peningkatan ini dipandang sebagai reaksi langsung dari meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi resesi dan tensi perdagangan global. Emas berjangka menjadi alternatif yang banyak diburu investor sebagai bentuk lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan pasar. CNBC menyebutkan bahwa investor global cenderung memilih emas di tengah situasi ini.
Kebijakan Trump Dorong Harga Emas
Kenaikan harga emas tak lepas dari kebijakan Presiden Donald Trump yang kembali memanaskan tensi dagang. Pada Kamis malam, Trump mengumumkan rencana menaikkan tarif atas produk impor dari Kanada dari 25% menjadi 35% per 1 Agustus mendatang.
Tak hanya itu, ia juga membuka wacana pengenaan tarif sebesar 15% hingga 20% terhadap berbagai negara mitra dagang utama Amerika Serikat. Pernyataan ini mendorong investor beralih ke aset aman, menjadikan emas sebagai primadona di tengah gejolak tersebut.
Pasar Saham Melemah, Emas Diuntungkan
Pelemahan indeks saham yang terjadi secara global turut berperan dalam mendongkrak harga emas. Ketika pasar modal mengalami tekanan, investor biasanya mencari perlindungan di aset lain yang dianggap lebih stabil.
Emas, sebagai logam mulia yang tak terpengaruh oleh suku bunga atau kebijakan moneter secara langsung, menjadi opsi utama untuk menjaga nilai kekayaan. Fenomena ini telah terlihat dalam berbagai periode gejolak ekonomi, termasuk saat ini.
Safe Haven Kembali Jadi Primadona
Konsep safe haven atau tempat perlindungan nilai kembali menjadi daya tarik kuat bagi para pelaku pasar. Dalam kondisi ekonomi global yang diliputi ketidakpastian, emas menjadi pilihan yang rasional untuk mempertahankan nilai investasi.
Tingginya permintaan ini menyebabkan harga logam mulia terus merangkak naik. Investor global terlihat semakin aktif mengakumulasi emas sebagai bagian dari diversifikasi portofolio mereka, mencerminkan kekhawatiran yang terus tumbuh terhadap prospek ekonomi dunia.
Prediksi Pergerakan Harga Emas
Tim analis dari Vibiz Research Center memperkirakan bahwa tren kenaikan harga emas masih akan berlanjut. Peningkatan permintaan diperkirakan akan terus mendongkrak harga logam ini dalam waktu dekat.
Menurut analisis teknikal, harga emas berjangka AS kemungkinan akan bergerak dalam kisaran resistance $3.384 hingga $3.398. Namun, jika terjadi koreksi, maka level support berada di kisaran $3.344 hingga $3.318. Hal ini mencerminkan potensi volatilitas yang masih tinggi dalam perdagangan komoditas.
Ketidakpastian Global Dorong Emas
Situasi geopolitik dan ekonomi yang tidak menentu memperkuat posisi emas sebagai aset pelindung. Ketegangan antara negara-negara besar dan kebijakan dagang proteksionis semakin menciptakan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar.
Dalam kondisi seperti ini, permintaan terhadap emas meningkat signifikan. Hal ini tercermin dalam pergerakan harga yang cenderung naik secara konsisten, mengindikasikan bahwa logam mulia masih menjadi pilihan favorit untuk menjaga kestabilan portofolio investasi global.
Strategi Investor di Tengah Gejolak
Banyak investor kini mulai menyusun ulang strategi mereka untuk menghadapi potensi tekanan ekonomi. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan porsi investasi di sektor logam mulia, khususnya emas.
Diversifikasi aset menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dalam situasi global yang berubah cepat. Dengan tetap mengikuti perkembangan pasar dan mengamati kebijakan ekonomi dari negara-negara besar, investor bisa lebih siap menghadapi ketidakpastian di masa mendatang.